Bahasa
Adalah Anugerah Yang Sangat Berharga
Kita sebagai manusia diciptakan
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Diciptakan ada perempuan dan laki-laki. Dan
diciptakan pula agar saling mengenal satu sama lain. Sebagimana yang terdapat
dalam Quran surat Al Hujurat ayat 13
يأيها الناس إنا
خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلنكم شعوبا و قبائل لتعارفوا
Yang artinya: hai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sebelumnya akan dibahas sedikit kenapa ada dua kata fiil yaitu خلق dan جعل.
Kalau kita cermati lafadz خلق diikutinya dengan perempuan dan laki-laki,
sedangkan جعل diikutinya dengan berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku. Ini bisa diartikan kalau laki-laki dan perempuan itu mutlak qodo
atau ketetapan dari Allah sedangkan berbangsa dan bersuku tidak sepenuhnya
ditetapkan oleh Allah dengan kata lain kita masih diberi qudroh untuk memilih
dan melakukan kebijakan sendiri.
Kita diciptakan juga
berpasang-pasangan, dahulu kaket buyut kita, Nabi Adam AS. merasa sendiri di
surga, kemudian Allah menciptakan sayyidatuna Siti Hawa sebagai pasangannya di
Surga agar dia tidak kesepian. Dalil Quran yang menjelaskan tentang manusia
diciptakan berpasang-pasangan adalah Quran surat An Nisa’ ayat 1
يا أيها الناس اتقوا
ربكم الذي خلقكم من نفس وحدة وخلق منها زوجها
Yang artinya; wahai manusia,
bertaqwalah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menjadikan kamu satu diri
kemudian Ia jadikan dari padanya pasangannya.
Kemudian manusia juga diciptakan
sebagai manusia sosial, artinya butuh pertolongan orang lain dan adakalanya
juga harus memberi pertolongan ke orang lain. Sebagaimana dalam Quran surat At Taubah
ayat 71
والمؤمنون والمؤمنات
بعضهم أولياء بعض
Dan orang mukmin laki-laki dan orang
mukmin perempuan, sebagian mereka menjadi para penolong bagi sebagian lain.
Kalau dilihat dari keterangan di
atas, kita sebagai manusia butuh akan adanya komunikasi satu sama lain. Kita
tidak bisa saling mengenal kalau tidak adanya komunikasi, kita tidak bisa
mendapatkan jodoh kalau tidak adanya komunikasi, kita juga tidak dapat saling
tolong menolong tanpa adanya komunikasi pula. Oleh karenanya komunikasi
berperan sangat penting dalam hidup kita. Kemudian dengan apa kita
berkomunikasi? Jawabannya adalah dengan bahasa. Ya, dengan bahasa kita jadi
paham apa yang dimaksud dan apa yang diinginkan seseorang kepada kita.
Kemudian, apasih bahasa itu? Menurut
Plato bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantara onomata (nama
benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide
seseorang dalam arus udara lewat mulut. Jadi bisa disimpulkan bahasa adalah
sisteem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang dipakai sebagai alat
komunikasi.
Bahasa adalah sesuatu yang telah di
sepakati susunannya. Susunan ini disepakati dengan kebiasaan atau dengan suatu
kaidah tertentu. Dan susunan masing-masing bahasa ini berbeda antara satu sama
lain. Sebagai contoh bahasa Indonesia dan bahasa Arab, bahasa Indonesia
mempunyai kaidah mendahulukan subjek atau pekerja sedangkan dalam bahasa arab
mempunyai kaidah mendahulukan fiil atau kata kerja.
Setiap negara memiliki bahasa
masing-masing, bahkan sampai setiap daerah dan suku pun memiliki bahasanya
masing-masing. Orang jawa ketika diajak bicara orang sunda pasti tidak akan
paham karena bahasa mereka berbeda.
Untuk bisa menguasai bahasa asing
ada diantaranya dua cara, yang pertama mempelajari kaidah-kaidah dan susunan
bahasa tersebut, dan yang kedua kita langsung praktek atau langsung terjun ke
lingkungan dan belajar otodidak dengan kebiasaan mendengar serta mengamati
karakteristik bahasa asing tadi.
Bahasa sudah ada sejak zaman nabi
Adam AS. sebagaimana dalam Quran Surat Al Baqoroh ayat 31 yang disitu
menjelaskan bahwa Allah mengajarkan Adam nama-nama (suatu benda)
keseluruhannya. Ada tafsir menjelaskan bahwa disitu oleh langsung mengajari
Adam nama-nama suatu benda, seperti angin, batu, pohon, hewan dan lain-lainnya.
Dan di kelanjutan ayat tersebut Allah menantang malaikat untuk menyebutkan
nama-nama seperti yang telah diajarkan Allah kepada nabi Adam tadi. Disini bisa
diambil kesimpulan dengan nama-nama yang diajarkan Alla tadi kepada Adam atau
dengan kata lain bahasa, manusia lebih Allah muliakan dari Malaikat.
Subhanallah bukan, begitu mulianya
bahasa sehingga dapat meninggikan derajat manusia atas malaikat. J dan disini juga penulis merasa bangga karena dapat
belajar ilmu bahasa, yang bahasa tadi adalah satu hal yang menjadikan manusia
lebih mulia atas Malaikat.