Friday, March 29, 2019



            Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba sedikit membahas mengenai kalimat Rajab (رجب). Apakah kalimat tersebut termasuk isim Ghoiru Munshorif[1] atau Munshorif[2]? Untuk membuktikannya, kita bisa liat salah satunya dari sebuah doa yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, doa yang sering dilantunkan ketika memasuki awal bulan Rajab;
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Kebanyakan dari kita atau pada umumnya membaca doa tersebut dengan bunyi: “allahumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’baana wa ballighnaa romadhoona”. Yaitu membaca kalimat رجب dengan bunyi rojaba, yang artinya kalimat rojab di sini dihukumi sebagai isim ghoiru munshorif yang tanda jar-nya menggunakan fatkhah sama seperti Romadhon dan Sya’ban.
            Nhah kebetulan, baru-baru ini penulis mendapat sebuah foto spanduk yang bertuliskan doa seperti di atas, namun di sini agak sedikit berbeda dari biasanya. Perbedaan dari doa yang termaktub di spanduk tersebut adalah kalimat رجب yang dibaca rojabin, yaitu menggunakan tanwin kasroh, yang artinya kalimat رجب di sini dihukumi sebagai isim munshorif. Terus jika ada dua versi bacaan رجب yaitu dibaca rojaba atau rojabin, yang benar yang mana?
            Jawabannya keduanya sama-sama benar. Jadi menurut Dr. Abdus Sami Al-Anis di dalam artikelnya, dia menyebutkan bahwa kalimat رجب ini mempunyai dua wajah; yang pertama dihukumi munshorif, kemudian yang kedua dihukumi sebagai ghoiru munshorif.
            Untuk yang pertama, yaitu dihukumi munshorif karena merujuk pada kitab Almisbah yang mana di sana disebutkan bahwa kalimat Rojab itu adalah isim munshorif, baik yang dimaksud muayyan (makrifat) ataupun tidak (nakiroh).
أن رجب الشهر مصروف وإن أريد به معين أم لا
Selain itu mereka juga berpendapat bahwa kata رجب ini adalah alamun haqiqiyun yang sudah memiliki makna khusus dari sananya, yaitu sebuah nama bulan dari nama-nama bulan di Arab. Oleh karenanya sudah tidak membutukan ta’yin (al makrifat) lagi.
            Kemudian yang kedua, dihukumi ghoiru munshorif  jika dimaksudkan adalah makrifat, yaitu bulan Rajabnya itu sendiri. Mereka berpendapat kata رجب ini dihukumi ghoiru munshorif karena memiliki dua illat, yaitu illat ‘alamiyah[3] dan illat ta’nist ma’nawi[4]
            Jadi sederhananya jika yang meganggap رجب adalah isim munshorif, mereka berpendapat bahwasanya kata رجب ini sudah makrifat dari sananya, karena menurut mereka penggunaan kata رجب ini bisa nakiroh sekaligus bisa menjadi makrifat juga. Adapun mereka yang menganggap رجب sebagai isim ghoiru munshorif, karena menurut mereka kata رجب di sini menjadi makrifat atau tertentu karena dia berbentuk ‘alamiyah hukmiyah yang mana hal ini menjadi salah satu illatnya isim ghoiru munshorif.
            Sedikit menukil dari perkataan Imam Ali Alqori dalam kitabnya, Al-Adab Fi Rojab. Beliau menyatakan;
واعلم أنَّ رجبًا مُنصرِفٌ عند الأكثر، وهو الأظهر


Ketahuilah, bahwa kata رجب itu munshorif menurut mayoritas, dan ini adalah qoul yang adzhar.
Dr. Abdus Sami Al-Anis sendiri pun lebih memilih qoul yang menyatakan bahwa رجب ini adalah menshorif. Karena menurutnya رجب adalah alamun haqiqiyun yang mana mayoritas ulama bahasa menghukuminya sebagai munshorif, selain itu juga selaras dengan kitab hadis yaitu musnad Imam Ahmad yang mana kata رجب di sana berbentuk munshorif.
            Jadi, kesimpulan penulis sendiri, bahwa apa yang masyhur di lingkungan kita (membaca rojaba) itu justru sebenarnya syadz atau jarang dilingkungan Arab. Dan sebaliknya, bahwa apa yang masyhur di Arab (membaca rojabin) itu justru syadz atau jarang di lingkungan kita. Tapi overall, keduanya sama-sama bener sih sebenarnya.



[1] Isim yang tidak bisa ditanwin dan tidak bisa ditasyrif karena adanya illat tertentu
[2] Isim yang bisa ditawin dan ditasyrif seperti biasanya
[3] Isim yang mempunyai makna tertentu atau jelas
[4] Isim muannast yang tidak mempunyai tanda-tanda muannast seperti ta’ marbuthoh

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts