Saturday, May 28, 2016




Filosofi Ilmu Shorof dan Nahwu dalam Kehidupan Manusia
            
   
 Dalam ilmu shorof kita belajar tentang enam wazan fiil tsulatsi mujarrod, taukah kalian didalam enam bab wazan ini terdapat filosofi tersendiri.
Yang pertama bab awal ( نصَرَ يَنصُرُ )
Dalam bab ini mengandung makna bahwa manusia lahir ke dunia ini tidak lain tidak bukan karena adanya pertolongan. Misalnya pertolongan seorang bidan atau dukun bayi yang menolong atau membantu melahirkan kita ke dunia. Yang tak kalah pentingnya adalah pertolongan Allah, karena tanpa pertolongannya kita tidak bisa apa apa dan tidak bisa lahir ke dunia ini. Lihatlah surat An-Nahl ayat 78, Allah lah yang menghendaki untuk mengeluarkan kita dari kandungan ibu kemudian memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati.
Yang kedua bab tsani (ضََرَبَ يَضرِب  )
Dalam bab ini mengisyaratkan bahwa manusia harus menempuh kesengsaraan terlebih dahulu agar nantinya menemukan kemudahan. . Memukul disini diartikan sebagai cobaan yang harus kita hadapi dengan sabar, agar kita bisa berlanjut ke bab selanjutnya yaitu;
Yang ketiga bab tsalist ( فتَحَ يفتَح )
Yang mempunyai makna jika telah berhasil dalam menghadapi cobaan dengan sabar maka hati dan pikiran kita akan terbuka.
Yang keempat bab robi’ ( علِمَ يعلَمُ )
Ketika hati dan pikiran telah terbuka maka ilmu akan dengan mudah masuk ke dalamnya dan menetap di dalamnya. Menuntut ilmu adalah hal yang diwajibkan bagi umat muslim dari lahir hingga mati. Nabi juga memerintahkan kepada kita agar kita menjadi seorang pembelajar jika memang kita tidak mampu menjadi seorang yang berpengatahuan, dari sini bisa kita lihat yang dituntut itu belajarnya atau mencari ilmu bukan hasilnya yaitu menjadi pintar atau segala macem.
Yang kelima bab khomis ( حسُنَ يحسُنُ )
Apabila kita sudah mempunyai ilmu, maka diri kita akan menjadi pribadi yang baik, mempunyai muruah (aura bijaksana yang memancar) dan dihormati masyarakat. Sebagaimana dijelaskan syeikh Zarnuji; belajarlah! Karena ilmulah yang akan menghias dan memoperbagus dirimu. Allah juga telah berfirman akan mengangkat derajat bagi orang orang yang berilmu.
Yang terakhir bab sadis ( حسِبَ يحسِبُ )
Jika kita telah mencapai semuanya tadi, barulah kita akan menjadi pribadi yang mandiri J

            Dalam ilmu nahwu kita juga belajar marfuatul asma dan mansubatul asma. Agar menjadi sukses sebaiknya jadilah kita sebagai marfuatul asma yang diangkat jangan menjadi mansubatul asma yang diperdaya atau dikelabui. Kenapa? Disini akan dijelaskan alasannya
Yang pertama adalah marfuatul itu apa saja, marfuatul asma itu diantaranya ada
Mubtada
Jadilah kita seperti mubtada yang selalu datang di awal, berani mengawali sesuatu, berani menjadi sebagai pelopor karena bagaimanapun juga seseorang yang di awal maka dialah yang pertama kali akan merasakan buah keberhasilannya.
Khobar
Jadilah seseorang yang mengetahui kabar, seseorang yang mempunyai banyak kabar, maksudnya seseoarang yang berwawasan luas. Karena jika kita mempunyai wawasan luas maka jalan keluar kita bahkan bantuan-bantuan ketika kita butuhkan saat kesulitan pun akan bertambah dan tidak sedikit.
Fail
Jadilah seorang yang berprofesi, jangan cuma diam saja dan tidak mempunyai kegiatan apa apa (menganggur) karena pengangguran adalah sampah masyarakat!!! Negara kita sudah cukup banyak sampahnya makanya kalian jangan menambah sampah di negara kita ini!!!
Naibul Fail
Jika kita tidak mampu menjadi seseorang yang berprofesi minimal jadi lah kita sebagai karyawannya, karena apabila yang berprofesi atau bosnya itu tidak ada masih ada kemungkinan bagi kita untuk menggantikan kedudukannya.
Tawabi’
seenggaknya jika kita tidak mampu menjadi semua yang ada di atas tadi, ikutilah jalan mereka, dekati mereka, temani mereka agar sewaktu waktu kita bisa mendapatkan tularan dan cipratannya.

Kemudian ada mansubatul asma, dan hal hal ini lah yang perlu dihindari. Apa saja mansubatul asma yang haris kita hindari itu.
Maful
Maful adalah suatu objek yang selalu merasakan apa apa yang dilakukan oleh failnya, kalo dalam jurmiyah biasa kita baca amron yang selalu dipukuli oleh zaid. Apa kalian mau menjadi seperti amron yang selalu kena pukul oleh zaid?!
Hal
Hal adalah isim fudhlah, الحال وصف فضلة منتصب # مفهم ذو الحال كفردا أذهب . Apa sih fudhlah itu? Fudhlah adalah kebalikan dari umdah, kalau umdah itu sesuatu yang pokok dan harus ada kalau fudhlah sebaliknya. Jadi, apa kalian mau hanya menjadi sebatas figuran saja?!!!
Tamyis
Tamyis adalah isim yang selalu datangnya dibelakang, وعامل التمييز قدم أبدا # والفعل ذو التصريف نزرا سبقا . Jangan jadi seorang pengecut yang selalu datang dalam menghadapi masalah posisinya di barisan paling depan. Jadilah seseorang yang pemberani! Berada di barisan terdepan!
Istisna
Istisna itu pengecualian, yang selalu dikucilkan, yang selalu menyendiri. Janganlah menjadi sesorang yang  selalu menyendiri, karena kita itu mahluk sosial yang dituntut untuk bersosialisasi dan kita juga tidak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain sedikit pun.


5 comments:

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts