Monday, November 7, 2016


Mumayyizat Kitab al-Balaghoh al-Wadhihah


Kali ini penulis akan membahas sedikit tentang mumayyizat (karakteristik/ciri) kitab yang membahas balaghoh ini. Kitab yang disusun oleh Ali al-Jarim dan Musthofa Amin rohimahumullah ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kalangan santri maupun mahasiswa yang mempelajari bahasa arab, lebih spesifiknya ilmu balaghoh.

Salah satu kitab yang kerap kali menjadi rujukan bagi santri maupun mahasiswa dalam mempelajari ilmu balaghoh ini mempunyai karakteristik tersendiri menurut penulis, dibandingkan dengan kitab-kitab ilmu balaghoh lainnya. Kitab kontemporer ini tentunya sangat berbeda susunan dan konsepnya dengan kitab salaf, al-Jauhar al-Maknun nya Abdur Rohman al-Ahdlory rohimahullah misalnya. Kitab-kitab salaf sering kali menggunakan metode nadhom sebagai pengantarnya, seperti layaknya kitab al-Jauhar al-Maknun tadi yang juga menggunakan nadhom. Tetapi tidak dengan kitab-kitab kontemporer ini, kitab-kitab kontemporer lebih kemenggunakan tanda baca seperti titik, koma, nomering dan tabel.

Semua kitab balaghoh pada dasarnya membahas tiga poin pokok; yaitu ma’ani, bayan dan badi’. Ilmu ma’ani ini di dalamnya membahas bagaimana kita memilih lafadz yang sesuai untuk diucapkan. Kalau dianalogikan ilmu ma’ani ini seperti halnya kita ingin membangun suatu rumah, dan sebelum membangun kita mencari bahan-bahan yang terbaik terlebih dahulu demi berkualitasnya rumah kita ketika sudah jadi. Kemudian ilmu bayan yang membahas tentang penjelasan dan memberikan maksud mengenai suatu kalimat tertentu. Kalau dianalogikan dalam membangun rumah, ilmu bayan ini seperti halnya kita membuat tembok, kemudian pintu, jendela, atap dan lain-lainnya. Kemudian ilmu badi’ yang membahas tentang memperbagus kalimat dari segi makna maupun bentuknya. Kalau dianalogikan dalam membangun rumah, ilmu badi’ ini seperti halnya kita mencat dengan warna yang indah, kemudian mendekor interior, memberi hiasa tanaman, membuat pagar halaman, dan lain sebagainya agar rumah kita nanti enak dipandang ketika sudah jadi.

Susunan pembahasan ketiga poin pokok tadi dalam kitab al-Balaghoh al-Wadhihah ini berbeda. Tidak seperti lainnya yang urutan pembahasannya mulai dari ilmu ma’ani kemudian bayan kemudian badi’, dalam kitab ini memiliki ciri khas, dia justru membahas ilmu bayan terlebih dahulu kemudian ilmu ma’ani dan kemudian ilmu badi’.

Selain itu, jika dilihat pada bab الفصل والوصل , di dalam judul tertulis al fasl (terpisah) terlebih dahulu, tetapi dalam pembahasan bab tersebut justru bab wasl (bersambung)-lah yang di bahas terlebih dahulu.

Kemudian juga di setiap bab dalam kitab tersebut, bukannya kita diberikah mengenai teori atau kaidah mengenai pembahasan bab tersebut terlebih dahulu, akan tetapi kita justru langsung diberikan contoh-contoh kalimat dari teori atau qowaid pembahasannya. Sedangkan letak teori atau qowaidnya tadi berada setelah al-bahstu dari al-amtsilah (contoh-contoh) tadi.

Jadi bagi kalian yang baru atau pertama kali membaca dan mempelajari kitab ini jangan langsung bingung dan heran, karena kitab al-Balaghoh al-Wadhihah ini memang mempunyai ciri khas tersendiri

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts