Mumayyizat
Kitab al-Balaghoh al-Wadhihah
Kali
ini penulis akan membahas sedikit tentang mumayyizat
(karakteristik/ciri) kitab yang membahas balaghoh ini. Kitab yang disusun oleh
Ali al-Jarim dan Musthofa Amin rohimahumullah ini tentunya sudah tidak
asing lagi bagi kalangan santri maupun mahasiswa yang mempelajari bahasa arab,
lebih spesifiknya ilmu balaghoh.
Salah
satu kitab yang kerap kali menjadi rujukan bagi santri maupun mahasiswa dalam
mempelajari ilmu balaghoh ini mempunyai karakteristik tersendiri menurut
penulis, dibandingkan dengan kitab-kitab ilmu balaghoh lainnya. Kitab
kontemporer ini tentunya sangat berbeda susunan dan konsepnya dengan kitab
salaf, al-Jauhar al-Maknun nya Abdur Rohman al-Ahdlory rohimahullah misalnya.
Kitab-kitab salaf sering kali menggunakan metode nadhom sebagai pengantarnya,
seperti layaknya kitab al-Jauhar al-Maknun tadi yang juga menggunakan nadhom.
Tetapi tidak dengan kitab-kitab kontemporer ini, kitab-kitab kontemporer lebih
kemenggunakan tanda baca seperti titik, koma, nomering dan tabel.
Semua
kitab balaghoh pada dasarnya membahas tiga poin pokok; yaitu ma’ani, bayan dan
badi’. Ilmu ma’ani ini di dalamnya membahas bagaimana kita memilih lafadz yang
sesuai untuk diucapkan. Kalau dianalogikan ilmu ma’ani ini seperti halnya kita
ingin membangun suatu rumah, dan sebelum membangun kita mencari bahan-bahan
yang terbaik terlebih dahulu demi berkualitasnya rumah kita ketika sudah jadi.
Kemudian ilmu bayan yang membahas tentang penjelasan dan memberikan maksud
mengenai suatu kalimat tertentu. Kalau dianalogikan dalam membangun rumah, ilmu
bayan ini seperti halnya kita membuat tembok, kemudian pintu, jendela, atap dan
lain-lainnya. Kemudian ilmu badi’ yang membahas tentang memperbagus kalimat
dari segi makna maupun bentuknya. Kalau dianalogikan dalam membangun rumah,
ilmu badi’ ini seperti halnya kita mencat dengan warna yang indah, kemudian
mendekor interior, memberi hiasa tanaman, membuat pagar halaman, dan lain
sebagainya agar rumah kita nanti enak dipandang ketika sudah jadi.
Susunan
pembahasan ketiga poin pokok tadi dalam kitab al-Balaghoh al-Wadhihah ini
berbeda. Tidak seperti lainnya yang urutan pembahasannya mulai dari ilmu ma’ani
kemudian bayan kemudian badi’, dalam kitab ini memiliki ciri khas, dia justru
membahas ilmu bayan terlebih dahulu kemudian ilmu ma’ani dan kemudian ilmu
badi’.
Selain
itu, jika dilihat pada bab الفصل
والوصل , di dalam judul tertulis
al fasl (terpisah) terlebih dahulu, tetapi dalam pembahasan bab tersebut justru
bab wasl (bersambung)-lah yang di bahas terlebih dahulu.
Kemudian
juga di setiap bab dalam kitab tersebut, bukannya kita diberikah mengenai teori
atau kaidah mengenai pembahasan bab tersebut terlebih dahulu, akan tetapi kita
justru langsung diberikan contoh-contoh kalimat dari teori atau qowaid
pembahasannya. Sedangkan letak teori atau qowaidnya tadi berada setelah al-bahstu
dari al-amtsilah (contoh-contoh) tadi.
Jadi
bagi kalian yang baru atau pertama kali membaca dan mempelajari kitab ini
jangan langsung bingung dan heran, karena kitab al-Balaghoh al-Wadhihah ini
memang mempunyai ciri khas tersendiri
0 comments:
Post a Comment