Berawal
dari menonton sebuah stasiun televesi di pagi hari yang memuat berita hangat
dan up to date. sebenarnya saya bukanlah tipikal orang yang suka
menyaksikan acara berita, namun kali ini ada yang berbeda, entah kenapa diriku
seakan tertarik pada berita yang satu ini. Sebenarnya sih masih bingung antara
benar-benar tertarik atau masa bodoh pada berita itu. Mungkin sih emang
tertarik karena menarik tapi ujung-ujungnya masa bodoh dan no komen ya, soalnya
udah mentok dan kebingungan mau komen apa pada berita yang kaya gini.
Beritanya
adalah membahas seorang tokoh yang kian fenomenal saja baru-baru ini. Tokoh ini
memang sudah fenomenal sedari dulu tapi ke fenomenalannya ini semakin
menjadi-jadi semenjak kesuksesan aksi demonstrannya di Monas itu. Beliau ini
dari info berita pagi tadi terjerat beberapa kasus. Yang pertama tentang
anggapan adanya logo palu arit di uang baru, kemudian tudingan penghinaan pada
pancasila, serta tudingan pelecehan agama pada umat kristiani.
Tukan
jadi bingung mau mengomentari apa, seperti yang sudah saya sampaikan tadi,
sebenarnya saya bingung mau mengomentari apa?
Mungkin
sedikit memulai dari yang palu arit dalam uang yang baru. Hmmmm gimana ya? Kalau
menurut saya sih tidak ada masalah dalam uang baru yang diluncurkan pemerintah.
Mungkin memang sedikit berbeda desainnya dengan yang lama, bukan sedikit lagi
mungkin ya, banyak bedanya malahan. Tetapi ya tidak ada masalah dengan uang
baru ini. Awalnya sih memang banyak pro kontra tentang uang baru ini, dari kalangan
kontra ada yang melaporkan anaknya takut dan menangis karena melihat
wajah-wajah yang menyeramkan dalam uang baru, akan tetapi toh lama-kelamaan
juga pasti akan terbiasa kan?
Menurut
saya dibalik semua itu mungkin ada salah satunya atau ada beberapa oknum yang
memang sedari dulu berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan di negara
kita. Melihat memang foto dalam uang sepuluh ribu yang baru adalah non muslim,
banyak dari sana sini yang menentang uang baru ini. Bagi penulis sepertinya
pemerintah sengaja mengeluarkan uang baru yang bergambarkan non muslim, melihat
toleransi antar beragama yang kian memudar, oleh karenanya pemerintah mungkin
mencoba memupuknya kembali dengan meluncurkan uang baru yang berfotokan
pahlawan non muslim itu. Kemudian masalah adanya palu arit menurut beliau,
menurut penulis itu mungkin hanya kebetuan atau bahkan cuma cocoklogi dari
beliaunya saja mungkin. Dan sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan karena
nantinya justru dapat memprovokasi bangsa sehingga beranggapan kalau pemerintah
kita sudah dikuasi oleh komunis. Kalau kalangan masyarakat sudah sampai
beranggapan seperti itu, jangan berharap negara kita masih bersatu dan aman
karena hal seperti ini akan menjadi lampu hijau bagi mereka oknum-oknum pemecah
belah bangsa. Masyarakat dan pemerintah bagaimanapun juga harus tetap sejalan,
karena perpecahan antara masyarakat dan pemerintah dapat lebih cepat memancing
dan mendatangkan petaka.
Kemudian
menanggapi yang pancasila. No komen ajalah tentang hal ini. Coba deh kalian
pikir, dari pada sibuk mengritik hal seperti ini, lebih ada manfaatnya kita
memikirkan sudahkah bangsa ini menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila? Jikalau belum bagaimana caranya agar nilai-nilai itu benar-benar
terlaksana dalam kehidupan bangsa dan negara kita, karena mau tidak mau kita
harus merealisasikan nilai-nilai pancasila karena pancasila adalah ideologi
kita.
Yang
terakhir menanggapi tentang dugaan penistaan agama kristen. Saya bingung mau
nulis apa, tapi kalau memang mereka menghina islam kita coba nasehatin secara
halus kalau tidak mempan baru kita tindak lanjuti, dengan tanda kutip tetap
dengan melihat norma-norma yang berlaku. Kalau untuk dijadikan ajang balas
dendam ya boleh tidak boleh sih, tapi balas dendam yang boleh itu ya yang
benar-benar sebanding. فعاقبوا بمثل ما عقبتم به. Tetapi ya tetap saja yang namanya islam
itu agama yang lembut dan cinta damai, buktinya lanjutan dari ayat tadi
berbunyi ولئن صبرتم لهو خير
للصابرين .
العفو منكم والله الموفق
صلوا على النبي محمد.....
0 comments:
Post a Comment