Friday, April 14, 2017



Qod dalam pembagian kalam, adalah huruf. Karena lafadz qod ini tidak bisa berfaidah jika dia berdiri dengan sendirinya tanpa diiringi lafadz lain.
Dalam pembagian macam-macam huruf, huruf qod ini termasuk kedalam kategori huruf yang khusus hanya bisa masuk ke dalam kalimat fiil. Berbeda dengan huruf jer yang khusus masuk ke dalam kalimat isim dan huruf istifham yang bisa masuk ke kalimat isim maupun fiil.
Huruf Qod (قد  ) ini termasuk dari salah satu tandanya fiil, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Jurmiyah.
والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء التأنيث الساكنة
Fiil mempunyai tanda yaitu qod, sin, saufa, dan ta’ ta’nist
Huruf qod ini mempunyai faidah tasykik dan tahqiq, atau biasanya diartikan terkadang dan benar-benar/sungguh. Huruf qod berfaidah tasykik (bermakna terkadang) apabila bertemu dengan fiil mudhori, ada juga yang menyebutnya dengan taqlil dan taktsir. Dan berfaidah tahqiq (bermakna benar-benar/sungguh) apabila bertemu dengan fiil madhi.
Contohnya :
قد جاءنا نذير  : sungguh pemberi peringatan telah datang kepada kami
Dalam contoh ini jelas bahwa qod pada kalimat tersebut berfaidah tahqiq dan mempunyai makna sungguh telah datang.
 : قد يفشل تلميذ terkadang seorang siswa itu gagal dalam ujian (tidak lulus)
Dalam contoh ini jelas bahwa qod pada kalimat tersebut berfaidah tayskik dan mempunyai makna terkadang gagal.
            Tetapi penulis pernah mendapati suatu contoh dalam pelajaran balaghoh, yaitu kalam khobar tolabi dalam kitab balaghoh wadhihah, huruf qod bertemu dengan fiil mudhori.
قد يعلم الله المعوقين منكم.... الأية
Sedikit menerangkan bahwa kalam khobar tholabi adalah kalam khobar yang minimal terdapat satu taukid di dalamnya. Sedangkan huruf qod baru bisa menjadi taukid apabila dia berfaidah tahqiq, dan untuk bisa berfaidah tahqiq harus bertemu dengan fiil madhi. Terus bagaimana dengan contoh di atas? Kenapa syeikh Ali Jarim dan Syeikh Musthofa Amin menuliskan contoh tersebut dalam kitabnya? Apakah benar qod di atas yang bertemu dengan fiil mudhori juga bermakna tahqiq?
Setelah penulis menanyakan kepada Dr. AM. Hidayatullah M.A. selaku dosen pengampu pelajaran balaghoh. Penulis mendapati jawaban bahwa qod dalam contoh surat al ahzab tersebut memang benar berfaidah tahqiq dan menjadi taukid bukan berfaidah tasykik. Karena jika qod di atas bermakna tasykik sedangkan fail dari ya’lamu adalah Allah, maka secara tidak langsung sudah mengingkari bahwa Allah maha memdengar dan maha mengetahui segala sesuatu.
Jadi ayat di atas mempunyai makna, Allah sungguh mengetahui orang-orang yang mengahalangi diantara kalian.
Bukan terkadang Allah mengetahui orang-orang yang mengahalagi diantara kalian.
Jadi kesimpulannya di dalam Alquran terkadang huruf qod yang bertemu dengan fiil mudhori mempunyai makna tahqiq bukan tasykik, kita harus melihat konteks kalimatnya terlebih dahulu jangan sampai salah mengartikannya lebih-lebih jika failnya itu Allah.

5 comments:

  1. Replies
    1. secara lisan sama pak Dr Am Hidayatullah MA
      Ditambah jamiuddurus, mujam fi irob, balghoh wadhihah, website

      Delete
  2. Replies
    1. secara lisan sama pak Dr Am Hidayatullah MA
      Ditambah jamiuddurus, mujam fi irob, balghoh wadhihah, website

      Delete
  3. Itu qod dalam fiil mdhari bisa tahqiq, taqlil, dan takstir

    ReplyDelete

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts