Qod
dalam pembagian kalam, adalah huruf. Karena lafadz qod ini tidak bisa
berfaidah jika dia berdiri dengan sendirinya tanpa diiringi lafadz lain.
Dalam pembagian macam-macam huruf, huruf qod ini termasuk
kedalam kategori huruf yang khusus hanya bisa masuk ke dalam kalimat fiil. Berbeda
dengan huruf jer yang khusus masuk ke dalam kalimat isim dan huruf istifham
yang bisa masuk ke kalimat isim maupun fiil.
Huruf Qod (قد ) ini termasuk dari salah satu tandanya fiil,
sebagaimana yang terdapat dalam kitab Jurmiyah.
والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء التأنيث الساكنة
Fiil mempunyai
tanda yaitu qod, sin, saufa, dan ta’ ta’nist
Huruf qod ini mempunyai faidah tasykik dan tahqiq,
atau biasanya diartikan terkadang dan benar-benar/sungguh. Huruf qod berfaidah tasykik
(bermakna terkadang) apabila bertemu dengan fiil mudhori, ada juga yang menyebutnya dengan taqlil dan taktsir. Dan berfaidah tahqiq
(bermakna benar-benar/sungguh) apabila bertemu dengan fiil madhi.
Contohnya :
قد جاءنا نذير : sungguh pemberi peringatan telah datang
kepada kami
Dalam contoh ini jelas bahwa qod pada kalimat tersebut
berfaidah tahqiq dan mempunyai makna sungguh telah datang.
: قد يفشل تلميذ terkadang seorang siswa itu gagal dalam ujian (tidak
lulus)
Dalam contoh ini jelas bahwa qod pada kalimat tersebut
berfaidah tayskik dan mempunyai makna terkadang gagal.
Tetapi penulis pernah mendapati
suatu contoh dalam pelajaran balaghoh, yaitu kalam khobar tolabi dalam kitab
balaghoh wadhihah, huruf qod bertemu dengan fiil mudhori.
قد يعلم الله المعوقين منكم.... الأية
Sedikit menerangkan bahwa kalam khobar tholabi adalah kalam
khobar yang minimal terdapat satu taukid di dalamnya. Sedangkan huruf qod baru
bisa menjadi taukid apabila dia berfaidah tahqiq, dan untuk bisa berfaidah
tahqiq harus bertemu dengan fiil madhi. Terus bagaimana dengan contoh di atas? Kenapa
syeikh Ali Jarim dan Syeikh Musthofa Amin menuliskan contoh tersebut dalam
kitabnya? Apakah benar qod di atas yang bertemu dengan fiil mudhori juga
bermakna tahqiq?
Setelah penulis menanyakan kepada Dr. AM. Hidayatullah M.A.
selaku dosen pengampu pelajaran balaghoh. Penulis mendapati jawaban bahwa qod
dalam contoh surat al ahzab tersebut memang benar berfaidah tahqiq dan menjadi
taukid bukan berfaidah tasykik. Karena jika qod di atas bermakna tasykik
sedangkan fail dari ya’lamu adalah Allah, maka secara tidak langsung sudah
mengingkari bahwa Allah maha memdengar dan maha mengetahui segala sesuatu.
Jadi ayat di atas mempunyai makna, Allah sungguh
mengetahui orang-orang yang mengahalangi diantara kalian.
Bukan terkadang Allah mengetahui orang-orang yang mengahalagi
diantara kalian.
Jadi kesimpulannya di dalam Alquran terkadang huruf qod yang
bertemu dengan fiil mudhori mempunyai makna tahqiq bukan tasykik,
kita harus melihat konteks kalimatnya terlebih dahulu jangan sampai salah
mengartikannya lebih-lebih jika failnya itu Allah.
Referensinya gan?
ReplyDeletesecara lisan sama pak Dr Am Hidayatullah MA
DeleteDitambah jamiuddurus, mujam fi irob, balghoh wadhihah, website
Catatan kaki???
ReplyDeletesecara lisan sama pak Dr Am Hidayatullah MA
DeleteDitambah jamiuddurus, mujam fi irob, balghoh wadhihah, website
Itu qod dalam fiil mdhari bisa tahqiq, taqlil, dan takstir
ReplyDelete