Monday, March 30, 2020



Banyak dari kalangan kita yang mungkin tak jarang mendengar tiga istilah tadi; tabaarakallah, baarakallah, mabruk. Biasanya ketiga istilah ini akan diucapkan pada suatu momen tertentu, seperti di hari ulang tahun atau pernikahan contohnya.
            Tak jarang beberapa orang yang menggunakan ketiga istilah tadi sebenarnya tidak memahami bahasa Arab secara benar, mereka hanya ikut-ikutan atau meniru orang lain, tanpa mengetahui apa makna sebenarnya di balik istilah itu dan tanpa mau bertanya kepada yang lebih tahu. Ya mungkin saja mereka menggunakan istilah-istilah tadi agar terlihat lebih agamis atau religius, karena memang istilah yang berbau-bau Arab itu dikalangan kita masih dianggap sebagai hal-hal yang berafiliasi dengan kereligiusitasan seseorang.
            Padahal, menurut penulis, mengucapkan selamat atau doa kepada seseorang dengan menggunakan istilah yang berbahasa Indonesia juga tak ada masalah yang penting kan niatnya, seperti mungkin ucapan selamat ya, semoga berkah ya, atau lainnya. Tidak harus dengan istilah yang berbau-bau bahasa Arab. Toh, jika salah penggunaannya kan justru jadi masalah.        
            Nah, pada kesempatan kali ini, penulis ingin mencoba untuk menyampaikan apa yang yang diketahui penulis dari ketiga istilah tadi, yaitu tabaarakallah, baarakallah, dan mabruk.
            Yang pertama adalah تبارك الله (tabaarakallah), mungkin sebagian dari kita masih ada yang menggunakan istilah ini sebagai ucapan selamat atau doa untuk hari ulang tahun, pernikahan, atau sebagainya. Padahal apa kalian tahu makna dari tabaarakallah ini? Muhammad Tabrekan menyatakan bahwa kata tabaaraka ini tidak boleh (secara syara’ maupun secara bahasa) disandingkan dengan selain Allah, karena sebagaimana juga disebutkan oleh Ibnu Duraid bahwa tabaaraka ini adalah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah. Adapun makna tabaaraka ini diantaranya adalah tamajjada (maha mulia), ta’addloma (maha agung), dan ta’alaa (maha luhur), pada intinya istilah tabaraaka ini adalah bagian dari ungkapan atau kalimat tanzih (memuliakan) milik Allah. Jadi, jika menggunakan istilah ini sebagai ucapan selamat atau doa yang bermakna semoga diberkahi itu tidaklah tepat, yang tepat adalah untuk pujian atau mengagungkan Allah.
            Yang kedua adalah بارك الله (baarakallah),  atau mungkin ada juga yang menggunakan fiil mudhorinya, yaitu يبارك (yubaarik), istilah baarakallah ini jika dilihat dalam kamus mu’jam alwasith mempunyai arti Allah memberikan kebaikan dan barokah. Dengan kata lain, jika kita menggunakan kata ini kepada seseorang, berarti kita sedang mendoakan seseorang itu agar mendapatkan kebaikan dan keberkahan. Makanya jika ada orang yang sedang ulang tahun atau menikah, dan kita ingin mendoakannya agar mendapatkan kebaikan dan keberkahan, maka ucapkanlah baraakallahu lakum (semoga kalian mendapatkan keberkahan).
            Kemudian yang ketiga dan terakhir adalah مبروك (mabruk), biasanya diucapkan dengan مبروك عليك مبروك (mabruk ‘alaika mabruk), atauمبروك ألف مبروك  (mabruk alfa mabruk), dengan tujuan kita mendoakan agar orang yang kita ajak biacara itu dberkahi atau diberi keberkahan. Padahal jika ditelaah apa arti mabruk ini tidaklah pas digunakan untuk mendoakan agar diberkahi, karena mabruk jika dilihat dari segi morfologi Bahasa Arab berbentuk isim maful yang berasal dari fiil برك (baraka). Sedangkan apa kalian tahu arti dari baraka dalam bahasa Arab? برك يبرك baraka yabruku ini mempunai arti berlutut atau berbaring, ada pula yang mengartikan bersungguh-sungguh. Jadi makna dari mabruk sebenarnya bukanlah yang diberkahi, namun yang diberlututkan atau diberbaringkan. Maka salah jika kita ingin mengungkapkan makna semoga diberkahi dengan kata mabruk, yang benar dan tepat adalah dengan menggunakan kata  مبارك(mubarok) yang memiliki makna yang diberkai, karena isim maful dari kata baaraka yang memiliki arti keberkahan.
            Semoga setelah membaca tulisan ini, kalian tidak lagi salah dalam mengucapkan, menempatkan, dan menggunakan istilah-istilah tabaaraka, baaraka, dan mabruk lagi ya. Wallahu A’lam.

2 comments:

  1. Iyaa ka, saya juga pernah dijelasin seperti ini sama ustad razi darsun.. mantap laahh

    ReplyDelete
  2. lah kalo orang2 yang biasa pake amiyah ustadz seperti ucapan mabrook alfa mabruk ya ghali.. apakah secara amiyah meskipun lumrah tetap salah?

    ReplyDelete

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts