Tuesday, June 28, 2016



Belajar dari Qaidah nahwu Tadhmin an-Annahwi  
 تضمين النحوي


Dalam ilmu nahwu fiil dibagi menjadi dua jenis, yaitu fiil mutaadi dan fiil lazim. Fiil mutaadi adalah fiil yang membutuhkan pada maful, sedangkan fiil lazim adalah fiil yang tidak membutuhkan pada maful. Contoh mutaadi نصرَ زيدٌ عمرًا , contoh lazim قامَ زيدٌ
Adakalanya juga fiil lazim yang tadinya tidak membutuhkan maful akan menjadi mutaadi yang butuh pada maful apabila dalam keadaan tertentu. Salah satunya adalah tadhmin an-nahwi تضمين النحوي  .
Yang dimaksud dengan tadhmin an-nahwi adalah menjadikan suatu fiil yang awalnya lazim atau tidak membutuhkan maful menjadi fiil yang membutuhkan maful dengan qoidah menyerupainya makna fiil lazim tersebut dengan makna fiil yang mutaadi. Contohnya dalam ayat alquran,               وَلَا تَعْزِمُوْا عُقْدَةَ النِّكَاحِ  lafadz تعزموا  (عزم  ) adalah fiil lazim yang tidak membutuhkan pada maful, tetapi dalam ayat ini ada lafadz عقدة النكاح  yang kedudukannya adalah sebagai mafulnya تعزموا. Lantas bagaimana hal ini bisa terjadi? Lafadz تعزموا/ عزمdisini diserupakan dengan lafadz نوى/نية  yang membutuhkan pada maful. Contoh bahwa نوى/نية ini mutaadi dan membutuhkan pada maful adalah sering kali kita ucapkan ketika sholat, yaitu نويتُ صلاةَ الصبحِ . kok bisa? Karena makna lafadz عزم dan lafadz نوى ini mempunyai makna yang serupa, yaitu berkeinginan, berniat, berencana.
Sama dengan halnya kita. Kita sebagai manusia selalu membutuhkan kepada ilmu. Maful disini diibaratkan seperti ilmu dan fiil disini diibaratkan seperti manusia. Tadi pada fiil lazim yang awalnya tidak membutuhkan maful, ujung-ujungnya dia membutuhkan kepada maful karena kemasukan atau terpengaruh oleh qoidah tadhmin an-nahwi. Sama halnya seperti kita yang bukan lagi serupa akan tetapi sama, sama-sama manusia, sama-sama mempunyai akal, sama-sama makan nasi, mau bagaimanapun kita tetep harus mencari dan butuh kepada ilmu. Masalah kita mendapatkannya dengan cara bagaimana itu tidak penting, yang penting adalah usaha kita dan ilmu itu. Ada yang belajarnya di perguruan tinggi, ada yang belajarnya di pondok, bahkan ada yang ngga sekolah tetapi belajar melalui buku-buku yang dia baca, itu semua sama saja. Intinya sama-sama ilmu yang menjadi tujuan mereka.
Oleh karena cari dan terus carilah ilmu!!! Karena kita bukan lagi serupa tetapi kita sama-sama manusia yang butuh akan ilmu.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Powered by Blogger.

search

Buku (Prediksi) SPMB UIN Jakarta 2021

  SPMB Mandiri atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri, adalah salah satu jalur yang mempunyai kuota paling besar untuk masuk UIN Jak...

About

Aghnin Khulqi adalah seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Popular Posts